Minggu, 22 Januari 2012

PENGEMBANGAN ORGANISASI


A. Makna dan Tujuan Pengembangan Organisasi
     Pengembangan organisasi ( organization development ) baik sebagai telaah ilmiah secara teoritis maupun implementasinya dalam praktek manajemen sebuah organisasi.  Pengembangan organisasi merupakan salah satu pokok bahasan yang penting dalam perbincangan mengenai perilaku organisasi. Hal ini bisa dimaklumi karena manusia, pekerjaan dan lingkungan kerja  atau organisasi di mana manusia berada merupakan tiga hal yang saling berkaitan secara erat, dan dalam pada itu pengembangan organisasi diperlukan tidak lain untuk meningkatkan efektivitas organisasi.
   Untuk memahami pengertian pengembangan berikut ini akan ditelusuri beberapa pendapat di dalam literature yang relevan dari negara maju dan modern sebagai sumbernya.
    Pengertian pengembangan organisasi menurut Fred Luthan adalah pendekatan modern dalam manajemen terhadap perubahan dan perkembangan organisasi dari sudut Sumber Daya Manusia. Pengertian ini  secara langsung mengarah pada perubahan dan perkembangan organisasi yang hanya dapat terjadi melalui pengembagan Sumber Daya Manusia di lingkungannya masing-masing.
    Pendapat lain disampaikan oleh Warren G. Bennis yang  mengatakan bahwa pengembangan organisasi merupakan respon terhadap perubahan, yang berhubungan dengan segi pendidikan yang kompleks untuk merubah keyakinan, sikap, nilai-nilai dan struktur organisasi, agar mampu mengadaptasi secara baik teknologi baru, perubahan masyarakat yang dilayani, dan tantangan-tantangan di dalam perubahan yang rumit tersebut. Pengertian ini memfokuskan pengembangan organisasi pada kemampuan Sumber Daya Manusia dalam merespon perubahan. Kemampuan itu harus dikembangkan melaui strategi pendidikan bagi SDM yang dimiliki suatu organisasi, yang bertujuan untuk merubah keyakinan, sikap, nilai dan nilai-nilai yang dipedomani dalam bekerja, agar lebih esponsif terhadap berbagai perubahan, termasuk juga dalam menyesuaikan, memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan struktur organisasinya. Hasil pendidikan untuk menciptakan SDM yang lebih responsive itu secara konkrit diwujudkan berupa kemampuan melayani sesuai dengan sifatnya yang dinamis. Bersamaan dengan itu hasil pendidikan itu secara konkrit juga harus meningkatkan kemampuan SDM dalam mengantisipaasi tantangan-tantangan yang bersumber dari berbagai perubahan tersebut.
    Pengertian pengembangan organisasi seperti yang diungkapkan oleh Michael E. Mc Gill dalam Anoraga dan Suyati ( 1995 ) adalah suatu proses sadar dan terencana untuk suatu untuk mengembangkan kemampuan suatu organisasi sehingga mencapai dan mempertahankan suatu tingkat optimum prestasi yang diukur penting dan pantas dikembangkan.
      Pengembangan organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari segi efisiensi, efektifitas, dan kesehatan. Efisiensi dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran. Rumus umum yang mengarahkan pemikiran akan efisiensi adalah minimaks masukan minimum dan keluaran maksimum. Efektivitas bukan suatu ukuran kuantitatif, seperti efisiensi, tetapi lebih merupakan ukuran kualitatif. Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya-artinya, sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai ( Anoraga dan Suyati 1995 ). Efektivitas bagi sebagan besar organisasi merupakan urusan “maksi-maks” memaksimumkan pencapaian tujuan.
      Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara para individu dan organisasi. Suatu organisasi yang sehat mempunyai tiga ciri penting. Pertama, organisasi itu memadukan tujuan individu dan tujuan keorganisasian secara efektif. Apa yang dikerjakan oleh orang-orang sebagai anggota organisasi sesuai dengan apa yang menurut perasaan mereka harus mereka kerjakan sebagai individu lepas dari organisasi. Kedua, kemampuan individu dan organisasi memecahkan masalah dimaksimumkan. Ada berbagai proses untuk memanfaatkan potensi manusia sepenuhnya, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Akhirnya, suasana mendorong pertumbuhan individu dan keorganisasian. Para individu dan organisasi didorong dan dibantu menemukan dan mengembangkan potensi mereka sepenuhnya.
    Pengembangan organisasi sangat erat hubungannya dengan perilaku organisasi, dan karenanya juga amat penting bagi pemimpin. Pengembangan organisasi adalah salah satu pendekatan yang sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Ia dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang merintangi efisiensi pengeoperasian organisasian pada semua tingkatan. Berbagai masalah tersebut mencakup kurangnya kerja sama, dan kurang cepatnya komunikasi.
   Pengembangan organisasi berkaitan dengan aspek-aspek terapan perilaku organisasi, dan terutama bersangkutan dengan perubahan yang direncanakan  dalam organisasi-organisasi kompleks. Dalam pada itu pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi dan peningkatan prestasi merupakan sasaran utama  dari upaya-upaya pengembangan organisasi. Memang banyak sekali definisi pengembangan organisasi yang disampaikan oleh pakar, diantaranya adalah yang disampaikan oleh Miles dan Schmuck dalam Nimran (2004) yang mendefinisikan pengembangan organisasi sebagai usaha terencana dan berkelanjutan untuk menerapkan ilmu perilaku guna pengembangan sistem dengan menggunakan metode refleksi dan analisis diri.
     Hal  yag terakhir inilah yang akan menjadi pokok bahasan pada bab ini. Karakteristik penting dari pengembangan organisasi menurut definisi di atas akan diuraikan lebih lanjut secara sekilas pada bahasan berikut :
  1. Pengembangan Sistem
Pengembagan organisasi lebih menekankan pada sistem individu sebagai sasaran perubahan. Sistem yang dimaksud disini adalah baik organisasi secara keseluruhan atau hanya sebuah subsistem, misalnya sebuah bagian dalam perusahaan atau sebuah kelompok pekerja. Penekanannya selalu pada peningkatan kemampuan dari sistem untuk mengatasi, serta pada hubungan-hubungan yang ada diantara sub-sub sistem dan antara sistem dengan lingkungan. Memang individu seringkali mendapatkan pandangan dan sikap baru selama proses perubahan berlangsung, akan tetapi kepedulian utama dari perkembangan organisasi, adalah pada hal-hal seperti antara lain : komunikasi organisasi, integrasi tujuan organisasi dan individu, pengembangan iklim saling percaya dalam pengembangan keputusan, dan pengaruh sistem imbalan terhadap semangat kerja.
  1. Metode Refleksi dan Analisis Diri
Pengembangan organisasi melibatkan anggota sistem dalam penilaian, diagnosis, dan transformasi terhadap organisasi sendiri. Mereka lebih banyak terlibat sendiri daripada sekedar menerima diagnosis dan resep yang datang dari pakar luar. Kalaupun ada bantuan yang datang dari luar dalam bentuk konsultasi, mereka sendiri yang lebih banyak berperan untuk menguji kesulitan-kesulitan serta sebab-sebabnya yang mereka hadapi, dan secara aktif berperan di dalam merumuskan tujuan-tujuan pengembangan kelompok keahlian baru, merancang kembali struktur dan prosedur, dan menilai hasil-hasil capaian.
  1. Usaha Terencana dan Berkelanjutan
Pengembangan organisasi meliputi perubahan sengaja direncanakan. Berbeda dalam proyek atau program yang bersifat inovatif, pengembagan organisasi tidak dibatasi oleh periode waktu tertentu. Untuk mengimplementasikan pengembangan organisasi, usaha subsistem organisasi dapat dibentuk dan diserahi tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas perencanaan, koordinasi dan evaluasi atas proses pembaharuan organisasi yang berlangsung. Dalam pada itu, pengembangan organisasi tergantung sekali pada konsep-konsep dalam ilmu perilaku : utamanya psikologi sosial, disamping psikologi dan sosiologi.
            Tujuan umum dari Pengembangan organisasi adalah untuk menerapkan inovasi baru, yang belum didayagunakan di lingkungan sebuah organisasi, sebagai perubahan dan pengembangan yang dapat meningkatkan kemampuan organisasi dalam mewujudkan eksistensinya sebagai organisasi yang semakin sehat/baik dari kondisi sebelumnya.
            Tujuan khusus dari pengembangan organisasi adalah sebagai berikut :
1.    Mengubah dan mengembangkan perspektif organisasi, melalui usaha memperluas wawasan SDM.
2.    Meningkatkan kemampuan mengadaptasi perubahan teknologi
3.    Peningkatan ketrampilan/keahlian dan pengetahuan
B.Teknik-Teknik Pengembangan Organisasi
Teknik pengembagan organisasi pada hakekatnya adalah strategi intervensi yang dapat dipergunakan untuk mengatasi atau memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi atau di dalam melakukan perubahan-perubahan. Sampai sekarang cukup banyak teknik pengembangan organisasi yag telah dikembangkan oleh pakar. Diantara teknik-teknik tersebut, adalah sebagai berikut :
        1. Latihan Kepekaan ( Sensitive Trining )
Latihan kepekaan adalah teknik yang dikembangkan berdasarkan konsep-konsep dinamika kelompok oleh Kurt Lewin. Dalam kelompok latihan kepekaan, para peserta diarahkan oleh instruktur yang ahli dan terlatih untuk meningkatkan kepekaan dan ketrampilan penanganan hubungan-hubungan antar pribadi.
      2.   Kisi Pengembangan Organisasi ( Grid OD )
Merupakan hasil pengembangan pendekatan manajerial grid dalam kepemimpinan.
3.  Survei Umpan Balik
Pendekatan survei umpan-balik meneliti satuan analisis (yaitu kelompok kerja, bagian atau organisasi secara keseluruhan) dengan menggunakan daftar pertanyaan, observasi, wawancara. Data survei ini digunakan untuk analisis masalah-masalah dan pengembangan rencana-rencana kegiatan tertentu untuk memecahkan berbagai masalah organisasi yang ada.
  1. Konsultasi Proses
Berkaitan dengan proses-proses yang diambil dalam suatu kelompok atau antara kelompok peranan konsultan. Dalam hal ini konsultan dari luar membantu kliennya untuk memahami, mengerti, dan melaksanakan proses yang terjadi dalam lingkungan klien. Bidang-bidang yang dituju konsultasi proses mencakup komunikasi, peranan-peranan fungsional para anggota kelompok, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan kelompok, norma dan pertumbuhan kelompok, kepemimpinan dan wewenang, serta proses-proses antar kelompok.
  1. Pembentukan Tim
Pendekatan ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas berbagai macam tim dalam organisasi. Pembentukan tim ini dapat diterapkan baik pada tingkat antara pribadi maupun kelompok.
C. Model Proses Pengembangan Organisasi
            Pada dasarnya pengembagan organisasi adalah suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Meskipun teknik yang digunakan berbeda-beda, prosesnya mencakup tahap-tahap sebagai berikut :
  1. Pengenalan masalah
Misalnya : konflik antar unit-unit organisasi yang ada, semangat kerja rendah, biaya-biaya operasional yang terus meningkat.
  1. Diagnosis organisasional 
Manajer puncak mengundang ahli pengembangan organisasi, lalu keduanya sepakat akan perlunya melakukan diagnosis organisasional, yang diikuti dengan pengumpulan informasi oleh konsultan.
  1. Pengembangan strategi perubahan
Dalam mana konsultan mengemukakan hasil temuannya dan menawarkan sejumlah alternatif, dan disertai petunjuk untuk kemudahan proses pengembangan.
  1. Intervensi
Merupakan langkah yang menyangkut suatu perubahan atas dasar rekomendasi yang diperoleh sebelumnya melalui pengembangan strategi. Bentuknya bisa berupa perubahan struktur organisasi, pembentukan tim yang bertugas untuk meningkatkan semangat karyawan atau tim yang bertanggung jawab untuk penerapan program penekanan biaya.
  1. Pengukuran dan evaluasi
Dilakukan setelah beberapa saat perubahan-perubahan dilaksanakan misalnya tiga bulan atau sesudahnya untuk mengukur efektifitas upaya pengembangan organisasi.
D. Kesimpulan
            Pengembagan organisasi adalah suatu pendekatan yang sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Ia dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang merintangi efisiensi pengoperasian organisasi pada semua tingkatan.
            Pengembangan organisasi berkaitan dengan aspek-aspek terapan perilaku organisasi, dan terutama bersangkuatan dengan perubahan yang direncanakan dalam organisasi-organisasi yang kompleks.
            Demikianlah secara sekilas uraian tentang hal-hal pokok di dalam pengembangan organisasi dalam bab ini. Maksudnya tidak lain kecuali sebagai acuan awal untuk keperluan mengidentifikasi, mendiagnosis, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang efektif.

2 komentar:

NAMA