Di dalam memahami perilaku individu, perlu mengkaji
berbagai karakteristik yang melekat pada individu tersebut. Adapun berbagai
karakteristik individu yang utama dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Karakteristik Biografis
- Usia
Bertambahnya usia memperkecil kemungkinan berhenti dari
pekerjaan. Penyebabnya adalah makin kecil pekerjaan alternatif dan tingkat upah
atau gaji yang sudah atau lebih tinggi. Bertambahnya usia juga berpengaruh
terhadap absensi. Hasil penelitian terdapat tingkat absensi yang dapat
dihindari. Selain juga terdapat tingkat absensi yang tidak dapat dihindari,
penyebabnya bisa kesehatan juga bisa karena cedera.
- Jenis Kelamin
Telaah psikologis disebutkan wanita lebih bersedia
mematuhi otoritas sementara pria lebih agresif pada pengharapan sukses. Selain
itu tidak ada bukti penelitian yang menyatakan jenis kelamin berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Apabila jenis kelamin dihubungkan dengan tingkat
keluaran, hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki tingkat keluaran
yang tinggi dibandingkan dengan pria. Sementara terdapat penelitian lain yaitu
jenis kelamin dihubungkan dengan tingkat keluaran menunjukkan hasi yangl
sebaliknya. Sedangkan jenis kelamin dihubungkan dengan absensi, bukti konsisten
menunjukkan wanita lebih tinggi tingkat absensinya apabila dibandingkan dengan
pria.
- Status Kawin
Hasil riset yang sangat konsisten menunjukkan hasil bahwa
untuk karyawan yang menikah maka dapat dikatakan tingkat absensi dan keluaran
organisasi mengalami penurunan sedangkan kepuasan kerjanya cenderung meningkat.
Penyebab hal ini disebabkan perkawinan menyebabkan meningkatnya tanggung jawab
seseorang. Hal ini pada gilirannya membuat orang yang sudah berkeluarga melihat
pekerjaannya lebih bernilai dan penting, dan ikut menentukan bagaimana tingkat
kepuasan kerja mereka. Bagaimana dengan status janda atau duda ?
- Banyaknya
Tanggungan
Tidak ada informasi yang cukup mengenai hubungan antara
jumlah tanggungan seseorang dengan produktivitas kerjanya. Akan tetapi sejumlah
penelitian telah menunjukkan bahwa jumlah anak yang dimiliki oleh pekerja
berhubungan erat dengan tingkat absensi dan kepuasan kerjanya.
- Masa Kerja
Meskipun hubungan senioritas dan produktivitas telah
diselidiki secara luas, tidak ada indikasi bahwa pekerja dengan masa kerja yang
lebih lama lebih produktif dari pada mereka yang baru bekerja. Akan tetapi
diakui oleh para ahli bahwa masa kerja
sebelumnya menjadi peramal yang ampuh terhadap keluarnya karyawan (turnover)
di masa depan, artinya semakin lama seseorang bekerja di suatu instansi akan
semakin kecil kemungkinan dia untuk keluar dari tempat bekerja. Dapat dikatakan
masa kerja berhubungan negatif dengan
turnover dan sekaligus merupakan peramal terbaik bagi turnover.
Dikatakan pula masa kerja berhubungan secara positif dengan kepuasan kerja,
dalam arti apabila seseorang bekerja dalam waktu yang lama dalam suatu tempat
maka dapat dikatakan orang tersebut mengalami kepuasan kerja yang baik.
B. Kemampuan
Berbicara kemampuan dapat dibedakan dari 2 (dua) jenis
yaitu :
- Kemampuan
Intelektual
- Kemampuan
Fisik
Kemampuan intelektual mempunyai arti yaitu kemampuan yang merujuk pada suatu
kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Artinya kemampuan intelektual merupakan kemampuan yang
diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Kemampuan intelektual meliputi :
- Kemampuan
berhitung
Kemampuan untuk berhitung dengan cepat dan tepat.
- Pemahaman
verbal
Kemampuan memahami apa yang dibaca/didengar serta
hubungan kata satu sama lain
- Kecepatan
perseptual
Kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual dengan
cepat dan tepat
- Penalaran
induktif
Kemampuan mengenali suatu urutan logis dalam suatu
masalah dan kemudian memecahkan masalah itu
- Penalaran
deduktif
Kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari
suatu argumen
- Visualisasi
ruang
Kemampuan membayangkan bagaimana suatu obyek akan tampak
seandainya posisinya dalam ruang diubah
- Ingatan
Kemampuan menahan dan mengenang kembali pengalaman masa
lalu
Sedangkan kemampuan fisik didefinisikan sebagai
kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang menuntut stamina,
kecepatan, kekuatan dan ketrampilan serupa. Menurut Robbin (2001) terdapat
riset mengenai persyaratan-persyaratan yang diperlukan dalam ratusan pekerjaan
telah mengidentifikasi 9 (sembilan) kemampuan dasar yang dilibatkan dalam
melakukan tugas-tugas jasmani. Adapun 9 (sembilan) kemampuan fisik dasar
tersebut sebagai berikut :
1. Faktor-faktor kekuatan yaitu :
a. Kekuatan dinamis
Kemampuan untuk menggunakan otot secara berulang-ulang/sinambung
sepanjang suatu kurun waktu
b. Kekuatan tubuh
Kemampuan menggunakan kekuatan otot dengan menggunakan
otot-otot tubuh (terutama perut)
c. Kekuatan statis
Kemampuan menggunakan kekuatan terhadap obyek luar
d. Kekuatan
Kemampuan menghabiskan suatu maksimum energi eksplosif
dalam satu/sederetan tindakan eksplosif
2. Faktor-faktor keluwesan yaitu :
a. Keluwesan extent
Kemampuan menggerakkan otot tubuh dan meregang punggung
sejauh mungkin
b. Keluwesan dinamis
Kemampuan melakukan gerakan cepat
3. Faktor-faktor lain yaitu :
a. Koordinasi tubuh
Kemampuan mengkoordinasikan tindakan-tindakan serentak
dari bagian-bagian tubuh yang berlainan
b. Keseimbangan
Kemampuan mempertahankan keseimbangan meski ada kekuatan
yang mengganggu keseimbangan
c. Stamina
Kemampuan melanjutkan upaya maksimal yang menuntut upaya
yang diperpanjang sepanjang suatu kurun waktu
C. Kepribadian
Mengenai kepribadian menurut pendapat Gordon Allport
dalam buku Robbin (2001) diartikan sebagai pengorganisasian yang dinamis dari
sistem-sistem psikosifik dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya
dengan lingkungannya. Lebih jelasnya dapat didefinisikan sebagai total jumlah
dari cara-cara dalam mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan
orang-orang lain. Sedangkan menurut pendapat Toha (2001) kepribadian diartikan
sebagai suatu sistem yang dinamis dan memberikan dasar dari semua perilaku.
Kepribadian terdiri dari 3 (tiga) subsistem yaitu :
1. Konsepsi id
Menurut Toha (2001) id adalah penampungan dan sumber dari
semua kekuatan jiwa yang menyebabkan berfungsinya suatu sistem. Menurut Gibson et
al. (1986) id diartikan sebagai bagian yang primitif dan tidak sadar dari
kepribadian, gudang dari perangsang pokok. Id bekerja secara tidak rasional
artinya dalam rangka mencari pemuasan dari keinginannya. Id tidak terbelenggu
oleh faktor-faktor pembatas seperti etik, moral, alasan dan logika. Upaya id
diwujudkan lewat libido atau agresi.
2. Konsepsi ego
Kalau id sebagai sumber ketidaksadaran sedang ego merupakan
sumber rasa sadar. Ego mewakili logika dan yang dihubungkan dengan
prinsip-prinsip realitas. Ego menurut Toha (2001) merupakan subsistem yang
berfungsi ganda yakni melayani dan sekaligus mengendalikan dua sistem lainnya
(id dan superego) dengan cara berinteraksi dengan dunia luar atau lingkungan
luar. Sedangkan menurut Gibson et al.
(1986) ego merupakan wasit dari pertentangan antara id dan superego. Bagian
dari tugas ego adalah memilih tindakan yang akan memberi kepuasan kepada
desakan hati tanpa menimbulkan akibat yang tidak dikehendaki.
3. Konsepsi superego
Menurut Gibson et al. (1986) superego adalah
gudang dari nilai individu, termasuk sikap moral yang dibentuk oleh masyarakat.
Selanjutnya menurut Toha (2001) superego adalah kekuatan moral dari
personalitas. Superego merupakan sumber norma atau standard yang tidak sadar
yang menilai dari semua aktivitas ego. Superego seringkali bertentangan dengan
id. Id ingin mengerjakan apa yang dirasa baik, sedangkan superego mendesak
mengerjakan apa yang benar.
Kepribadian seseorang tidak terbentuk dengan sendirinya
tetapi terdapat hal-hal yang mempengaruhi kepribadian tersebut. Faktor-faktor
yang menentukan terhadap kepribadian seseorang yaitu faktor keturunan,
lingkungan serta situasi. Seperti pendapat menurut Gibson, et al. (1986)
kepribadian diartikan sebagai serangkaian ciri yang relatif mantap,
kecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan
dan oleh faktor-faktor sosial, kebudayaan dan lingkungan. Serangkaian variabel ini menentukan persamaan dan
perbedaan dalam perilaku individu. Kemampuan seseorang yang dipengaruhi
keturunan dan lingkungan pada umumnya mantap dan konsisten tetapi terkadang
berubah dalam situasi yang berbeda.
Berbicara menyangkut keturunan diartikan merujuk pada
faktor-faktor yang ditentukan pada saat kehamilan. Sosok fisik, daya tarik,
wajah, jenis kelamin, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat enegi dan
ritme hayati, sebagian besar dipengaruhi oleh siapa orang tuanya. Sedangkan
lingkungan mempunyai arti yaitu merujuk kepada budaya dimana kita dibesarkan,
pengkondisian dini kita, norma-norma keluarga, teman-teman dan kelompok sosial
serta pengaruh lain yang dialami. Adapun situasi akan mempengaruhi efek
keturunan dan lingkungan pada kepribadian.
Tanpa
memperhatikan bagaimana orang mendefinisikan kepribadian, beberapa prinsip pada
umumnya diterima oleh para ahli psikologi. Prinsip-prinsip ini adalah :
- Kepribadian
adalah suatu keseluruhan yang terorganisasi. Apabila tidak demikian maka individu tersebut tidak
akan mempunyai arti.
- Kepribadian
kelihatannya diorganisasi dalam pola-pola. Pola ini sedikit banyak dapat
diamati dan diukur
- Walaupun
kepribadian mempunyai dasar biologis, tetapi perkembangannya khususnya
adalah hasil dari lingkungan sosial dan kebudayaan.
4. Kepribadian mempunyai segi-segi yang dangkal, seperti
sikap untuk menjadi seorang pemimpin tim dan inti yang lebih dalam seperti
sentimen atau perasaan mengenai wewenang atau etika kerja Protestan.
5. Kepribadian mencakup ciri-ciri umum dan khas. Setiap
orang berbeda dari setiap orang lain dalam beberapa hal, sedangkan dalam
beberapa hal serupa.
D. Pembelajaran
Belajar merupakan salah satu proses fundamental yang
mendasari perilaku. Sebagian besar perilaku dalam organisasi merupakan perilaku
yang diperoleh dengan belajar. Belajar menurut pendapat Gibson et al.
(1986) didefinisikan sebagai proses terjadinya perubahan yang relatif tetap
dalam perilaku sebagai akibat dari praktek.
Kata relatif tetap menandakan bahwa perubahan dalam perilaku harus
sedikit banyak bersifat permanen.
Pendapat secara umum mengatakan pembelajaran adalah setiap
perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil
pengalaman. Sedangkan ahli psikologi menyebutkan belajar merupakan apa yang
kita lakukan ketika kita bersekolah. Sedangkan komponen dari definisi
pembelajaran bisa dikatakan sebagai berikut :
- Belajar
melibatkan perubahan, bisa perubahan positif maupun negatif
- Perubahan
harus relatif permanen
- Adanya
perubahan perilaku, sebab apabila terjadi perubahan proses berpikir dan
sikap individu jika tidak diiringi atau diimbangi dengan perubahan
perilaku bisa dikatakan bukan merupakan pembelajaran.
Berbicara pembelajaran terdapat beberapa teori
pembelajaran. Adapun teori-teori pembelajaran tersebut sebagai berikut :
- Pengkondisian
Klasik
Diartikan suatu tipe pengkondisian dimana seorng individu
menanggapi beberapa rangsangan yang tidak akan selalu menghasilkan respon
semacam itu.
- Pengkondisian
Operan
Diartikan suatu tipe pengkondisian dimana perilaku
sukarela yang diinginkan menyebabkan suatu ganjaran atau mencegah suatu
hukuman.
- Pengkondisian
Sosial
Diartikan orang dapat
belajar lewat pengamatan dan pengalaman l angsung.
E. Kesimpulan
Usia tampaknya tidak mempunyai hubungan dengan
produktivitas. Pekerja tua dan mereka yang masa kerjanya panjang lebih kecil
kemungkinan untuk minta berhenti. Sedangkan karyawan yang menikah absensinya
lebih rendah, tingkat keluarnya lebih
rendah, dan menunjukkan kepuasan yang lebih tinggi daripada karyawan bujangan.
Kemampuan mempengaruhi langsung tingkat kinerja dan
kepuasan seorang karyawan lewat kesesuaian kemampuan pekerjaan. Suatu tinjauan
ulang terhadap literatur kepribadian memberikan garis panduan umum yang dapat
membimbing ke kinerja yang efektif. Karakteristik kepribadian menciptakan
parameter untuk perilaku orang-orang, karakteristik itu memberikan kepada kita kerangka untuk
meramalkan perilaku.
Penguatan positif merupakan suatu alat yang ampuh untuk
memodifikasi perilaku. Dengan mengidentifikasi dan memberi ganjaran perilaku
yang berkaitan dengan kinerja, manajemen meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku
itu akan datang.
terima kasih artikelnya heheh sangat membantu untuk belajar UTS hehehe
BalasHapusTerima Kasih.. Izin Copas Untuk Tugas heheh
BalasHapusIjin share kak hehz
BalasHapus