Senin, 26 Desember 2011

MALAIKAT KU.....................


Suatu ketika seorang bayi siap dilahirkan ke dunia,menjelang diturunkan
Dia bertanya kepada TUHAN :
bayi      :   “para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana,saya begitu kecil dan lemah”
TUHAN  :   “Aku telah memilih satu malaikat untukmu..ia akan menjaga dan mengasihimu”
Bayi      :   “tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia”
TUHAN  :   “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia”
Bayi      :   “dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?”
TUHAN  :   “malaikatmu akan mengajarkan..bagaimana cara kamu berdoa”
Bayi      :   “saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya”?
TUHAN  :   “malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”
Bayi      :   “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi”
TUHAN  :   “malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu”
(saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya)
Bayi      :   “TUHAN……….jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti”?
TUHAN  :   “kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu..I B U …”
kenanglah ibu yang menyayangimu..
Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi…
Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu..
Ingatkah engkau..ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?
Dan ingatkan engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit…
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan..
Kembalilah mohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu..
Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang,ketika ibu telah tiada…
Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita…,tak ada lagi senyuman indah…tanda bahagia..
Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya..yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya..
Tak ada lagi..dan tak akan ada lagi.. Yang akan meneteskan air mata mendo’akanmu disetiap hembusan nafasnya..
Pulang..dan kembalilah segera…peluklah ibu yang selalu menyayangimu..
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya..
bagi Anda yang ibunya sudah tiada, jangan pernah lupa selalu do'akan beliau semoga beliau tenang disisiNya & dosa2 beliau diampuni-Nya

Rabu, 21 Desember 2011

Menjalani Hidup Penuh Makna


Dalam  menjalani kehidupan ini, manusia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yakni “kebebasan hati” untuk memilih kehidupannya. Apakah akan memilih mengikuti daya tarik positif atau tarikan negative. Mengikuti daya tarik spiritual yang mengantarkannya pada kehidupan penuh makna dan keagungan atau daya tarik materialisme duniawi semata yang dapat membawanya pada kegagalan.
Amanat agung yang dipikul manusia dalam hidup ini, hanya dapat ditunaikan andaikata kita dapat memahami secara utuh dan benar hakekat penciptaan diri kita. Sehingga manusia dapat menggunakan potensi dirinya untuk menjalani kehidupan ini penuh makna dan berdayaguna. Banyak memberikan manfaat bagi orang lain dan alam semesta. Menghasilkan karya dan kinerja yang bermanfaat bagi orang lain dan alam semesta.
Bagaimana agar dapat menjalani kehidupan ini penuh makna dan berdayaguna ? Setiap individu pasti memiliki jawaban masing-masing, namun disini saya memberikan beberapa tips berikut ini:
1.            Mengubah Orientasi Hidup, Memikirkan Orang Lain
Apakah Anda lebih sering memikirkan diri sendiri dibandingkan orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin pekerjaan lebih baik, penghasilan lebih tinggi, rumah lebih mewah, mobil baru, bisnis lebih besar, lebih kaya dan ingin-ingin lainnya. Kalau hal itu yang selalu ada dalam pikiran kita, artinya kita lebih sering memikirkan diri sendiri. Artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri.
Mulailah mengubah pusat hidup kita lebih banyak memikirkan orang lain. Misalnya memikirkan bagaimana membantu anak-anak yatim bisa bersekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan sembako, memikirkan pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya. Itu artinya kita sudah mulai memikirikan orang lain. Inilah yang akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan, kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup.
2.            Meningkatkan empati kepada orang lain.
Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai HIDUP kita. Bersikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami kondisi orang lain secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha melihat kesulitan orang lain.
Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain. Bagaimana caranya ?. Dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berbagi kebaikan dengan orang lain. Berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.
3.            Banyak Melepaskan Energi Positif.
Melepaskan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif. Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang sedang benar-benar kesusahan, misalnya ? Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritual. Menolong orang lain adalah pekerjaan positif dan melepaskan energi positif kepada orang lain.
Melepaskan energi positif dapat dilakukan dengan berbagi semangat, berbagi ide dan solusi bagi orang lain, berbagi pemikiran positif, misalnya. Semakin banyak anda melakukan pekerjaan positif, semakin banyak melepaskan energi positif dan semakin banyak yang akan kembali Anda terima. Mungkin anda akan menerimanya dalam bentuk yang berbeda, misalnya kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup bahkan bisa saja berbagai kemudahan rejeki, dll.
4.            Hadapkan Wajah Kepada Allah
Hidup adalah ‘pemberian’ dari Allah. Maka Dia-lah yang berkuasa juga untuk mengambilnya kembali. Dia pulalah yang berkuasa mengatur hidup kita, memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan bagi kita. Itu semua bermula dari bagaimana cara kita memilih jalan hidup kita.
Berusahalah menjaga keseimbangan dalam hidup dengan selalu mengorbit dan beredar dalam lingkaran pusat gravitasi spiritual. Pusat makna tertinggi kehidupan yang di dalamnya sudah ada sifat-sifat mulia Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Menjalani hidup bertawakal dan mengabdi kepada Allah. Bekerja, berbisnis, berusaha dan berkarya semata-mata bentuk pengabdian kepada Allah. Menerima kehidupan dengan bersyukur, namun tidak pernah berhenti ber-ikhtiar melalui usaha lahiriah yang cerdas dan keras. Lebih lengkap dapat dibaca di buku “The Art of Life Revolution” yang diterbitkan Elex Media. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Selasa, 20 Desember 2011

Kesal dan Marah akan Keadaan? Itu Semua adalah Pilihan!


Seorang pemuda menunggangi seekor kuda dengan semua bawaannya sedang menuju sebuah desa di lembah gunung, dengan rencana menetap di sana. Dalam perjalanan dia bertemu dengan seorang tua yang berjalan dari arah desa tersebut. Dia berhenti sejenak dan bertanya kepada orang tua itu: “Bagaimana keadaan di desa di depan? Bagaimana orang-orangnya?” Sang orang tua balik bertanya “Bagaimana keadaan di desa tempat asal kamu?”.
Sang pemuda menjawab dengan penuh emosi “Sangat tidak baik. Semua orang hanya mau berargumentasi, mau menang sendiri, semua orang saling menusuk dari belakang, tidak ada yang adil, permusuhan, politik, dll…dll.. karena itu saya ingin pergi dari sana” Orang tua itupun menjawab “Kalau begitu, kamu akan menemukan hal yang sama di desa di depan” Lalu melanjutkan perjalanannya, meninggalkan si pemuda.
Seorang pemuda lain, yang juga sedang menuju ke desa itu, berpapasan dengan orang tua yang sama. Dia pun bertanya hal yang sama, bagaimana keadaan desa di depannya. Orang tua itu pun menanyakan hal yang sama “Bagaimana keadaan di desa asal kamu?”
Sang pemuda tersenyum dan berkata “Indah sekali, orang-orangnya baik, mau bertukar pandangan, terbuka, pernuh persaingan yang menggairahkan, menantang, dan memberikan kesempatan berstrategi” Sang orang tua pun menjawab “Kalau begitu, kamu akan menemukan hal yang sama di desa di depan” Pagi ini saya mendengarkan sebuah talk-show di radio mengenai ‘perlakukan tidak adil’ di tempat kerja. Dan tidak surprise menemukan banyak sekali yang akan menyambut topik ini dengan antusias karena melihat dirinya dan merasa berada di situasi tersebut. Bukankah kalau kita menoleh ke sekeliling, kita bisa melihat dan merasakan begitu banyaknya orang yang mengeluh berada dalam keadaan yang buruk? Dari perlakuan tidak adil oleh atasan, persaingan rekan kerja, gaji yang kecil, kesempatan karir yang terbatas, perusahaan tidak peduli akan perkembangan diri, kultur perusahaan yang serba merusak, terlalu banyak gossip, dan lain-lain.
Saya mengangkat kisah di atas sebagai metafora sebuah kebijakan : ke mana pun Anda pergi, di mana pun Anda berada, yang akan Anda lihat, dengar, dan rasakan, adalah sesuai dengan PILIHAN Anda! Situasi atau keadaan adalah keadaan.  Anda yang MEMILIH mendatanginya, Anda yang MEMILIH untuk mengalaminya, Anda yang MEMILIH untuk tetap mengalaminya, bereaksi terhadapnya, mengambil sikap terhadapnya, dan Anda yang MEMILIH juga untuk mengatakan CUKUP atau TERUSKAN. Dengan MEMILIH berada di sebuah tempat, Anda sudah MEMILIH untuk berada di keadaan yang ada di tempat itu, entah baik atau buruk.  Itu adalah KEPUTUSAN Anda! Dengan MEMILIH untuk menetap di situ walau sudah punya persepsi buruk mengenai keadaannya, Anda sudah MEMILIH untuk menerima keadaan itu.
Kalau Anda berkoar-koar dan setiap hari berteriak Anda tidak bisa menerima keadaan itu, pertanyaannya adalah: apa yang Anda PILIH untuk dilakukan untuk bisa menangani dengan lebih baik atau malah keluar dari keadaan itu? Hidup ini terlalu singkat untuk hanya diisi oleh gerutuan dan komplain. Apalagi komplain akan PILIHAN sendiri.
Kalau Anda merasa telah membuat PILIHAN yang salah di awal, sehingga merasa jatuh ke keadaan sekarang, PILIHLAH untuk melakukan sesuatu yang BERGUNA terhadap perasaan Anda itu.
Seandainya Anda MEMILIH untuk menerima, maka belajarlah untuk merespon dengan lebih efektif.  INGAT bahwa MEMILIH untuk menerima berbeda dengan MEMILIH untuk setuju.  Anda tetap bisa MEMILIH untuk menerima tanpa perlu Anda setuju dan membenarkan keadaan itu.  Apakah Anda setuju dengan kenaikan listrik, BBM, harga-harga, dll? Nah, toh, Anda bisa MEMILIH untuk menerima khan?  Mintalah advis dari yang Anda tahu bisa merespon dengan lebih efektif dalam keadaan Anda, sehingga Anda bisa tetap berada di keadaan tersebut dan bisa tetap efektif dan produktif.  Ingat bahwa perasaan seperti stress, depresi, cemas, marah, dll., bukan secara otomatis disebabkan oleh keadaan, tapi adalah PILIHAN respon atau sikap kita terhadap keadaan itu.
So, apakah Anda sedang berada dalam keadaan dimana Anda punya persepsi yang buruk mengenai keadaan itu? Kalau sudah tahu persepsi Anda, apa PILIHAN mengenai hal ini? CUKUP? Atau TERUSKAN SAJA?
Tipsnya sederhana: apapun yang Anda PILIH, ada konsukuensinya.  Mari belajar menganggung konsekuensi PILIHAN kita masing-masing. Karena itu di itu, kita MEMILIH untuk berpendapat bahwa semuanya adalah PILIHAN masing-masing! Mau dibawa senang, susah, bahagia, menderita, dll…. Semuanya PILIHAN!
You can CHOOSE to be happy all day, or be miserable all day!
Your Choice!

Ya Allah!


{Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.} (QS. Ar -Rahman: 29)
Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: "Ya Allah!",
Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru: "Ya Allah!",
Ketika musibah menimpa, benc ana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru: "Ya Allah!",
Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: "Ya Allah!",
Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru: "Ya Allah!",
Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus Anda pikul, menyerulah:"Ya Allah!"
Kuingat Engkau saat alam begitu gelap gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang, dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah
Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati adalah hanya pantas ditujukan kehadirat-Nya.
Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arahNya untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman kembali berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya, keyakinan akan semakin kokoh. Karena, {Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya.} (QS. Asy-Syura: 19)
Allah: nama yang paling bagus, susunan huruf yang paling indah, ungkapan yang paling tulus, dan kata yang sangat berharga.
{Apakah kamu tahu ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?} (QS. Maryam: 65)
Allah : milik-Nya semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan, kemuliaan, kemampuan, dan hikmah.
{Milik siapakah kerajaan pada hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.} (QS. Ghafir: 16)
Allah: dari-Nya semua kasih sayang, perhatian, pertolongan, bantuan, cinta dan kebaikan.
{Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lab. (datangnya).} (QS. An-Nahl: 53)
Allah: pemilik segala keagungan, kemuliaan, kekuatan dan keperkasaan.
Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf, Kekudusan-Mu tetap meliputi semua arwah Engkau tetap Yang Maha Agung, sedang semua makna, akan lebur, mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai Rabku.
Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan kesedihan itu awal kebahagian, dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan.
Wahai Rabb, anugerahkan pada mata yang tak dapat terpejam ini rasa kantuk dari-Mu yang menentramkan. Tuangkan dalam jiwa yang bergolak ini kedamaian. Dan, ganjarlah dengan kemenangan yang nyata.
Wahai Rabb, tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahaya-Mu. Bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu yang lurus. Dan tuntunlah orang-orang yang menyimpang dari jalan-Mu merapat kehidayahMu.
Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang pasti datang dan memancar terang, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secercah sinar kebenaran. Hempaskan semua tipu daya setan dengan bantuan bala tentara-Mu.
Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah kegundahan dari jiwa kami semua.
Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera. Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal. Hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah Engkau sebagai Pelindung kami, karena Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan Penolong. 

Mengerahkan Segenap Kekuatan Menjadi Yang Terbaik

Di dalam proses kehidupan kita sebagai manusia, lebih-lebih bagi kita yang hidup di masyarakat luas dan yang sedang berjuang keras dalam menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik, sering kali dalam berhubungan dengan orang lain,kita menemui baik atau buruk dari perlakuan orang lain terhadap diri kita,sebaliknya kita terhadap orang lain, atau kita terhadap diri kita sendiri dan mereka terhadap mereka sendiri. Sikap-sikap demikian adalah hal yang sangat wajar dan alamiah sekali yang dapat terjadi pada hubungan antar munusia bagi siapa saja, kapan dan dimanapun kita berada.
Namun bila kita sadar sebagai manusia yang mempunyai pikiran sehat, yang dapat membedakan sikap mana yang baik dan buruk , mana yang positif dan negatif, mana yang konstruktif, dan destruktif, sikap mana yang bisa menyinggung , menyakiti dan sikap mana yang bisa menyenangkan orang lain,mana yang perlu dipertahankan, dipelihara dan dikembangkan terus menerus.
Sebagai manusia yang dapat mengerti, menyadari dan dapat berpikir jernih, jelas kita harus bisa memilih dan berani menentukan sikap, dengan segenap tenaga, waktu dan pikiran untuk tetap mengembangkan diri semaksimal yang dapat dilakukan dalam garis prinsip yang lebih baik dan positif.
Sepantasnya pula setiap saat untuk menyadari dan mengingatkan kita agar tetap tegar, berani, sabar dan ulet dalam menghadapi setiap problem, rintangan, kesulitan yang muncul, baik yang datang dari luar diri kita (external) , lebih-lebih yang datang dari dalam diri kita sendiri (internal). Kita harus mempunyai prinsip yang kuat dan mempunyai ketegasan terhadap diri sendiri.
Memang ini bukan hal yang mudah dilakukan, hanya lewat proses latihan demi latihan, belajar dan belajar yang ada dalam praktek kehidupan yang nyata. Lama kelamaan tentunya kita akan terbiasa untuk Tetap tegar menghadapi setiap kondisi yang menantang dan berupaya keras tetap Menjadi Yang Terbaik dalam situasi apapun.
Dengan demikian tidak hanya kita semakin dewasa dalam mengarungi kehidupan ini, yang pasti kualitas kehidupan kita akan semakin baik ,semakin sukses…sekaligus akan berpengaruh dan bermanfaat pula bagi orang lain.
Sekali lagi. Dengan segenap kekuatan . untuk menjadi yang terbaik

Minggu, 18 Desember 2011

Komitmen : Kunci Sukses Anda

Untuk meraih tujuan Anda, hal pertama yang harus Anda miliki adalah komitmen. Tanpa komitmen, Anda hanya akan diam di tempat Anda sekarang. Tanpa komitmen, tak ada kesuksesan.
Komitmen yang sesungguhnya adalah sebuah janji dalam hati, bahwa kita tidak akan menyerah terhadap keadaan seperti apapun yang mungkin akan kita hadapi. Sekali dimulai, tidak ada kata berhenti hingga kita mencapai tujuan kita.
Ya, mungkin saja akan ada tikungan dalam perjalanan yang kita lalui, tapi bila kita memelihara komitmen dalam hati kita, kita akan mencapai sasaran yang kita impikan. Orang yang tidak memiliki komitmen akan melihat rintangan sebagai tembok penghalang yang menghentikan langkah mereka. Tapi orang yang memiliki komitmen memandang segala sesuatunya dengan berbeda.
Mereka tidak menerima kata "gagal" sebagai salah satu pilihan. Mereka melihat rintangan sebagai tanda bahwa usaha mereka harus diperbaharui. Mereka mencoba melihat dan mencari cara baru yang lebih baik, dan kemudian mengambil tindakan. Mereka tidak menunda dan terus melakukan perbaikan. Tidak ada tembok penghalang dalam kamus orang yang memiliki komitmen. Kalaupun menemui tembok penghalang, mereka akan mengambil jalan memutar yang akan mengarah ke tujuan mereka.
Kita semua memiliki kesempatan untuk memiliki komitmen untuk sukses. Yang dibutuhkan adalah kesediaan untuk bekerja keras dan tekad yang kuat. Namun imbalannya setimpal, yakni sukses yang ingin kita raih. Evaluasilah tingkat komitmen Anda dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, dan jawablah dengan jujur :
§   Apakah saya sungguh-sungguh ingin mencapai impian saya?
§   Apa arti penting pencapaian impian ini bagi saya?
§   Apa "harga" yang bersedia saya bayar untuk mewujudkannya?
§   Apakah saya yakin saya bisa?
Kemampuan Anda untuk mencapai tujuan Anda ditentukan oleh sampai dimana level komitmen Anda. Tidak ada yang lebih penting dari ini. 
Coba kita bayangkan seorang atlet atau orang-orang berprestasi dalam berbagai bidang. Bayangkan latihan dan proses belajar tanpa henti yang harus mereka jalani. Bayangkan kehidupan sosial yang harus mereka korbankan, kekalahan yang harus mereka hadapi, serta berbagai pengorbanan dan tantangan lainnya yang harus mereka hadapi untuk mencapai impian mereka. Hanya Anda yang bisa memutuskan, apakah usaha Anda setimpal dengan hasil yang ingin Anda capai.
Sebuah komitmen yang serius untuk mencapai tujuan tidak berarti Anda harus mengorbankan segala kesenangan dan kegembiraan dalam hidup Anda. Canda tawa dan humor adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup seorang manusia yang sehat dan bahagia. Karena itu, pastikan bahwa tujuan yang ingin Anda raih adalah juga sesuatu yang membahagiakan Anda. 
Hidup hadir dihadapan kita sehari demi sehari. Ambillah komitmen Anda dan ejawantahkan dalam praktek hidup keseharian Anda. Ingatlah. Satu demi satu bata yang kita susun akan membangun sebuah rumah. Sapuan kuas satu per satu di atas kanvas akan menghasilkan lukisan yang indah. "Tidak menjadi masalah betapa lambatnya kamu berjalan, yang penting kamu tidak berhenti", kata Konfusius.

Kiat Mengembangkan Sikap Syukur ?

Apakah Anda menginginkan hidup yang lebih bahagia, berkelimpahan dan memiliki keuangan yang stabil ? Tentu saja. Semua orang menginginkan hal ini. Bila demikian, maka kita perlu segera mengembangkan sikap syukur.

Sikap syukur akan mengubah hidup kita. Kekuatan dari sikap syukur adalah, semakin kita bersyukur, semakin kita temukan hal-hal yang patut kita syukuri. Ini adalah cara kerja dari Hukum Tarik Menarik (Law of Attraction). Berikut ini adalah beberapa kiat untuk mengembangkan sikap syukur:
1.            Hargai hal-hal yang kelihatannya "biasa" dalam hidup.
Hargailah hal-hal kecil seperti secangkir kopi panas dipagi hari, secercah sinar matahari yang mengintip dibalik pepohonan, obrolan ringan dengan teman, dan sebagainya. Bukalah mata Anda terhadap hal-hal disekitar Anda. Fokus pada apa yang baik, bukan yang buruk. Ada pepatah mengatakan, "Orang yang mengeluh tidak memiliki sepatu akan berhenti setelah bertemu orang yang tidak memiliki kaki." Lihatlah situasi yang Anda hadapi, dan temukan hal-hal yang bisa Anda syukuri.
Sikap syukur akan menghadirkan kegembiraan dan penghargaan terhadap apa yang telah kita miliki saat ini. Banyak hal baik dalam hidup yang kita terima begitu saja tanpa kita sadari. Saat tragedi datang, baru kita sadari betapa segala yang kita miliki itu begitu berharga. Kesadaran yang muncul justru di saat-saat kita hampir kehilangan itu semua.
Syukurilah apa yang Anda miliki dan orang-orang disekitar Anda. Anda dapat mensyukuri hal-hal mendasar dalam hidup seperti makanan, air, listrik, dan sebagainya. Ketika kita mulai memikirkan hal itu, kita akan semakin menghargai apa yang telah kita miliki.
Siapa yang diuntungkan oleh sikap syukur kita tidaklah penting. Yang terpenting adalah perasaan yang kita dapatkan dari rasa syukur. Temukanlah hal-hal yang dapat kita syukuri dan rasakan kegembiraan dari rasa syukur. Itu bisa saja orang yang dekat dengan kita atau orang yang memiliki pengaruh atas diri kita. Hal ini akan menumbuhkan sikap positif, yang dengan sendirinya meniadakan sikap negatif.
2.            Lihat sisi baik dari setiap situasi
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mensyukuri hal buruk yang pernah menimpa Anda. Kenapa? Pertama, bila kita bisa menemukan sisi-sisi yang bisa kita syukuri atas hal buruk yang menimpa kita, maka perasaan kita akan membaik. Kedua, sadarilah bahwa masalah akan selalu ada selama kita hidup. Dibalik segala masalah itu, ada pelajaran yang bisa kita petik. Dengan menyadari hal ini, kita akan lebih membuka diri melihat situasi yang ada. Seringkali, perubahan sudut pandang seperti ini membuat kita bisa melihat adanya hal-hal yang patut disyukuri dalam situasi yang kita hadapi.
Bahkan seandainya kita dihadapkan pada keadaan yang paling sulit sekalipun, selalu ada hal-hal dibalik keadaan itu yang bisa kita syukuri. Ketika rasa syukur ini hadir, maka hadir pulalah kegembiraan dan kepuasan.
3.            Pikirkan keseluruhan prosesnya
Ketika Anda menerima sesuatu, seperti lukisan seorang anak, atau hadiah yang mahal dari seseorang, coba berhenti sejenak untuk berpikir: berapa banyak waktu, usaha, dan pikiran yang telah dicurahkan hingga hadiah itu hadir ditangan kita. Berapa banyak perhatian dan kasih sayang yang tersirat dibalik pemberian itu? Hal itu akan memperdalam rasa terima kasih Anda terhadap pemberinya, maupun pemberiannya
4.            Ingatlah untuk mengucapkan "terima kasih"
Pujilah dan beritahu betapa anda menghargai mereka siapapun itu. Anda akan menghadirkan kegembiraan didalam hati orang-orang disekeliling Anda. Tunjukkan rasa terima kasih Anda dengan memberikan kartu ucapan atau hadiah kecil.
Sikap syukur memang bukan cuma sekedar ucapan "terima kasih" di mulut belaka. Lebih jauh lagi, sikap syukur berarti tidak mengeluh terhadap keadaan Anda saat ini. Ketika kita mengeluh mengenai keadaan yang terjadi, hal ini akan menciptakan getaran negatif yang akan menarik semakin banyak hal negatif dalam hidup kita. Bagaimana mengubah hal ini? Dengan mengurangi keluhan, terima keadaan sebagaimana adanya saat ini, dan yakin bahwa hal-hal baik akan terjadi dalam hidup kita.
5.            Keluarlah dari diri Anda sendiri dan berbuat baiklah pada orang lain.
Luangkan waktu untuk membantu orang yang mengalami hal-hal yang lebih parah dibanding diri kita. Masalah kita akan terasa "lebih kecil" pada saat kita membantu orang yang menghadapi masalah yang jauh lebih besar dibanding kita. Bahkan, seringkali usaha ini akan menghadirkan sebuah pencerahan dalam diri kita. Dengan membantu orang lain keluar dari masalahnya, kita akhirnya bisa melihat jalan keluar dari masalah kita sendiri.
6.            Perkecil pengharapan Anda.
Kadang kita terjebak dalam aktifitas kita dan menjadi begitu sibuknya sehingga kita lupa untuk bersyukur. Kita berharap semua orang melakukan bagiannya tanpa perlu disuruh. Sikap ini, dalam kurun waktu tertentu, akan menciptakan lingkungan yang tidak ramah dan tidak kooperatif. Ketika kita berhenti berharap dunia (atau orang) memberi kita sesuatu, kita akan lebih bisa menghargai pemberian atau kontribusi dari orang-orang disekitar kita.
7.            Lebih berkonsentrasi pada solusi ketimbang masalah
Segala yang menjadi fokus Anda, akan berkembang. Bila Anda fokus pada apa yang Anda miliki, Anda akan mendapatkan lebih. Bila Anda fokus pada apa yang tidak Anda miliki, Anda tidak akan pernah merasa cukup.
Sikap syukur tidak berarti menerima secara membabi buta segala keadaan Anda atau membatasi kesempatan Anda untuk hari esok yang lebih baik. Sikap syukur menumbuhkan perasaan positif yang akan mengembangkan getaran energi positif, yang pada akhirnya akan menarik energi positif yang sama dari lingkungan sekitar kita.
Anda adalah direktur dari energi dan fokus Anda. Bila Anda membiarkan diri Anda ditarik oleh hal-hal, kejadian, atau orang-orang yang membuat kesal dan marah, maka Anda akan menarik lebih banyak lagi hal, kejadian atau orang yang membuat Anda kesal. Sebaliknya, bila Anda mengambil alih kendali dan fokus pada hal-hal yang patut Anda syukuri, maka Anda mengubah aliran energi Anda sehingga menarik lebih banyak lagi hal-hal yang bisa Anda syukuri.
Sikap syukur adalah energi tertinggi karena ia merupakan kombinasi dari rasa terima kasih, penghargaan dan cinta. Bila Anda memiliki energi ini, Anda akan bisa melihat segala hal yang Anda hadapi dengan lebih jernih.
Putuskan kemana arah fokus Anda. Bersyukurlah terhadap segala hal, sekecil apapun tampaknya hal itu. Ini akan menjadi titik awal untuk memiliki getaran energi positif dari rasa syukur.
8.            Buatlah sebuah Jurnal Sikap Syukur
Sarah Ban Breathnach dalam buku best-sellernya, Simple Abundance: A Daybook of Comfort and Joy, menganjurkan penggunaan sebuah Jurnal Sikap Syukur (Gratitude Journal). Ia mengatakan bahwa jurnal ini merupakan "sebuah alat yang dapat mengubah kualitas hidup Anda". Pada dasarnya, sebuah Jurnal Sikap Syukur adalah catatan mengenai 5 hal yang kita syukuri setiap hari. Ada hari-hari tertentu dimana kita harus berpikir keras untuk mendapati 5 hal yang bisa kita syukuri hari itu. Ada hari dimana kita dapat dengan gampang mendapati sepuluh atau bahkan duapuluh hal yang bisa kita syukuri. Hargai hal-hal kecil. Hargai orang yang memberi senyum dan bersikap ramah pada Anda. Hargai kulit halus seorang anak yang melingkarkan tangannya di bahu kita. Hargai lagu baru yang Anda dengar di radio dalam perjalanan ke kantor.
Buatlah Jurnal Sikap Syukur Anda dan tuliskan lima hal yang bisa Anda syukuri setiap malam. Perhatikan bagaimana proses ini akan memperdalam penghargaan Anda akan hidup Anda sendiri saat ini. Anda mungkin akan mencoba membuat sebuah Jurnal Sikap Syukur Keluarga, dimana setiap malam kita menuliskan lima hal yang bisa kita syukuri sebagai sebuah keluarga.
Mulailah hari Anda dengan sikap syukur, dan akhiri juga hari Anda dengan sikap syukur. Maka niscaya Anda akan menjalani sebuah kehidupan yang lebih bahagia, penuh kepuasan, dan harmoni dengan orang-orang dan lingkungan sekitar Anda.

Kekuatan Kata-Kata : Ia Dapat Melukaimu !

Jangan dekat-dekat dengan lilin. Nanti kamu bisa terbakar."
"Jangan main dengan pisau. Nanti kamu bisa terluka."
Terdengar tidak asing? Saya yakin kita semua pernah mendengar kata-kata seperti ini dari orang tua kita ketika masih anak-anak. Atau jangan-jangan kita juga mengucapkan kata-kata yang sama pada anak-anak kita?
Saya yakin setiap orang tua peduli dengan anak-anaknya, dan selalu berusaha melindungi anaknya dari segala sesuatu yang dapat melukai dan membahayakan mereka. Tapi, apakah kita sadar bahwa ada hal yang dapat melukai dan membahayakan anak-anak kita melebihi nyala api lilin dan sebilah pisau? Hal itu adalah kata-kata yang kita ucapkan kepada mereka !
Ya, kata-kata yang kita ucapkan pada anak kita dapat membahayakan dan melukai mereka melebihi segalanya. Dan luka yang ia tinggalkan seringkali tidak tersembuhkan hingga mereka dewasa.
Kata-kata dapat melukai seseorang. Bukan karena ia adalah kata-kata, tapi karena ia memiliki makna. Kita bisa melukai seseorang, meskipun tidak disengaja, bukan karena apa yang telah kita perbuat kepadanya, tapi lebih sering karena kata-kata yang kita ucapkan kepadanya. Tidak jarang muncul keinginan untuk menarik kembali kata-kata yang telah kita ucapkan, tapi setiap kata yang telah keluar tentu saja tidak dapat ditarik kembali tanpa meninggalkan jejak di hati.
Artikel ini tidak bermaksud membahas bagaimana caranya berbicara dengan anak-anak kita. Tapi apa yang harus kita lakukan dengan diri kita sendiri. Sejalan dengan peningkatan diri kita, maka kita akan menemukan cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan anak-anak kita.
Kembali ke topik, kata-kata memiliki kekuatan karena mereka menciptakan kesan, gambar dan harapan. Kata-kata membangun hubungan psikologis yang mempengaruhi jalan pikiran kita. Karena pikiran akan mengarahkan tindakan kita, maka ia juga akan menentukan hasil yang akan kita peroleh.
Kata-kata yang berbeda akan membangkitkan pikiran dan perasaan yang berbeda. Kata-kata dapat mematikan semangat, mempengaruhi rasa percaya diri, menghilangkan harapan dan menciutkan nyali. Sebaliknya, kata-kata dapat membangkitkan motivasi, harapan, menciptakan visi dan mempengaruhi jalan pikiran seseorang menuju hasil yang diinginkan. Pengalaman saya selama ini di kampus meyakinkan saya bahwa kata-kata mempengaruhi pikiran dan tindakan saya. Kata-kata juga memiliki efek terhadap orang yang saya ajak bicara.
Bila Anda ingin sukses dalam segala bidang kehidupan Anda, belajarlah menggunakan kata-kata agar ia bermanfaat bagi Anda, bukan menyulitkan Anda. Pilih kata-kata yang tepat yang akan mengarahkan Anda dan tim Anda kepada hasil yang Anda inginkan. Pikirkan kata-kata yang akan Anda ucapkan, baik kepada diri sendiri maupun orang lain seakan-akan ia adalah prioritas utama. Dan buktikan sendiri hasilnya.
Kata-kata yang ada dalam pikiran Anda lahir dari apa yang Anda suguhkan pada pikiran Anda. Jadi, berhati-hatilah terhadap kata-kata yang Anda suguhkan kepada pikiran Anda. Saya sarankan beberapa tip sebagai berikut:
1.            Belajar mendeteksi pikiran dan perasaan negatif Anda. Sadari ketika mereka hadir, hentikan arusnya dalam pikiran Anda. Ubahlah menjadi sesuatu yang positif.
2.            Suguhkan pikiran Anda dengan segala sesuatu yang positif.
3.            Baca buku dan artikel yang inspiratif dan memotivasi..
4.            Temukan orang-orang yang dapat mendorong dan membuat Anda merasa positif.
5.            Jaga jarak dari orang-orang yang selalu mengecilkan hati Anda dan membuat Anda berpikir negatif terhadap apa saja, termasuk hidup Anda sendiri.
Sebagai penutup, saya ingin mengutip kata-kata Jennie S.Bev dalam blognya, “You are what you read, hear, and see. You are what you think you are. After all, what you know and say about yourself is more important than what people think they know and say about you.” (Kamu adalah apa yang kamu baca, dengar dan lihat. Kamu adalah apa yang kamu pikirkan mengenai dirimu. Pada akhirnya, apa yang kamu tahu dan katakan mengenai dirimu jauh lebih penting dari apa yang orang lain pikir mereka tahu dan katakan mengenai dirimu).
Salam Sukses,